Nilai ratarata stripping ratio yang diizinkan perusahaan sebesar :1, untuk memenuhi target produksi yang ditetapkan, untuk dapat memenuhi hal tersebut sehingga dibutuhkan rancangan teknis tahapan penambangan batubara, meliputi rancangan pit limit yang aman dan sesuai nilai stripping ratio .
Dari hasil pengolahan data, maka didapatkan luas bukaan pit 75,8763 Ha, dengan nilai stripping ratio 11 : 1 dan desain pit penambangan batubara dengan geometri bench tinggi yaitu 7 meter, lebar bench 3 – 4 meter dan kemiringan 65 o. Dimana desain pit penambangan sampai pada kedalam 2 .
· SR maks =BESR 1 =stripping ratio utk menentukan pemilihan tambang terbuka dgn pemilihan tambang bawah tanah. 2. SR overall = BESR 2 = stripping ratio utk menentukan perbandingan brp vol overburden (m 3 ) yg hrs dikupas utk mdptkan sejumlah ore.
· Stripping Ratio ( SR ) / Nisbah kupasan yang ekonomis pada saat dari stripping ratio adalah : Perbandingan jumlah tanah kupasan penutup batubara dalam satuan meter kubik padat (lihat BCM) yang harus dibuang untuk menghasilkan 1 ton disebut juga dengan rasio kupasan (dengan batubara) pada tambang batubara terbuka.
· Stripping Ratio ( SR ) / Nisbah kupasan yang ekonomis pada saat dari stripping ratio adalah : Perbandingan jumlah tanah kupasan penutup batubara dalam satuan meter kubik padat (lihat BCM) yang harus dibuang untuk menghasilkan 1 ton disebut juga dengan rasio kupasan (dengan batubara) pada tambang batubara terbuka.
limit). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang sequence penambangan untuk memenuhi target produksi bulanan pada lokasi Bara 14 Seam C. Rencana target produksi pada lokasi ini adalah ton batubara tiap bulan dan nilai nisbah pengupasan (stripping ratio) maksimal adalah 15:1.
Perbandingan antara lapisan batuan tanah penutup dengan batubara merupakan factor penentu dalam memilih metode penambangan, untuk itu perlu dihitung terlebih dahulu break even stripping ratio, yaitu perbandingan antara selisih biaya untuk penambangan satu ton batubara secara tambang dalam dan tambang terbuka dibagi dengan biaya pembuangan setiap ton tanah penutup lapisan batubara.
Sumberdaya batubara yang bisa ditambang sebanyak 411, Metrik Ton (MT) dengan overburden 3,370, BCM. Umur tambang direncanakan 8 bulan dengan tahapan penambangan dimulai pada awal tahun 2016 dari sisi barat daya ke timur laut. Stripping ratio bulanan bervariasi antara –
· Stripping ratio adalah jumlah volume overburden yang harus digali (m3) untuk mendapatkan 1 ton bahan galian. Tebal dari overburden jelas mempunyai pengaruh pada cost penambangan, hal tersebut harus benarbenar diperhatikan baik dari segi teknis maupun nonteknis. Semakin tebal volume overburden maka semakin besar biaya penggalian.
Untuk jalan angkut didapatkan lebar jalan minimal yaitu 9,25 meter, lebar jalan tikungan 11,5 meter dan grade maksimal 12%. Geometri front penambangan memiliki lebar 24 m dan panjang 31 m. Rancangan bulan Februari 2019 memiliki jumlah batubara tertambang total sebesar,83 ton dan overburden sebesar,09 bcm dengan stripping ratio 1 ...
· Metode tambang bawah tanah diterapkan jika kedalaman endapan, dan atau nisbah pengupasan (stripping ratio) overburden terhadap bijih (atau batubara atau mineral berharga lainnnya) menjadi sangat besar untuk ditambang dengan metode tambang terbuka. Metode penambangan yang biasa diterapkan didasarkan pada cara penyanggaan (lihat pada Gambar ).
· Untuk memilih system penambangan digunakan istilah BESR1 bagi open pit yaitu overall stripping ratio. BESR1 > 1 = Tamka BESR1 < 1 = Tamda BESR = 2 = Bisa Tamka/Tamda Kemudian setelah ditentukan yang dipilih Tamka, maka dalam rangka pengembangan rencana penambangan tiap tahap digunakan istilah economic stripping ratio (BESR2).
penambangan adalah dengan istilah "Stripping Ratio" atau nisbah pengupasan. Stripping ratio (SR) menunjukkan jumlah overburden yang harus dipindahkan untuk memperoleh sejumlah batubara yang diinginkan. Ratio ini secara umum digambarkan sebagai berikut : Coal (tons) Overburden (m 3) SR
Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: 694 Perancangan Tambang (Pit Design) dan Pentahapan Tambang Batubara Pit Blok 3 dengan Stripping Ratio 7 : 1 di PT Inti Bara Perdana, Desa Lubuk Sini, Kecamatan Taba Penanjung, Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu
· pengembangan rencana penambangan digunakan BESR2 dengan rumusan sebagai berikut : BESR 2= DE/C. Dimana : D = Nilai recovery per ton batubara. E = Biaya produksi per ton batubara. C = Biaya pengupasan tanah penutup per ton. BESR2 ini disebut sebagai economic stripping ratio yang artinya berapa besar keuntungan.
Metode penambangan batubara sangat tergantung kepada : 1. Keadaan geologi daerah antara lain : sifat lapisan batuan penutup, batuan lantai batubara, struktur geologi 2. Keadaan lapisan batubara dan bentuk deposit Pada dasarnya dikenal dua cara penambangan batubara yaitu : 1. Tambang Dalam (Underground) Dilakukan pertamatama dengan jalan membuat lubang persiapan baik berupa lubang .
· Batas penambangan ditentukan dengan cara menentukan daerah yang layak untuk diproduksi. Cara penentuannya adalah menghitung stripping ratio (SR). SR adalah perbandingan antara volume tanah penutup yang dipindahkan per satuan tonase batubara (satuan m 3 /ton).
· Hanya tambang yang Stripping Ratio rendah nanti yang bisa hidup tetapi dimana lagi ada tambang batubara yang stripping rationya rendah, yang tinggal sekarang cadangan yang stripping ratio tinggi. Maka pemerintah mencoba membantu dengan perusahaan agar tetap bisa hidup dengan cara mempersiapkan dengan cara akan memberi "insentif Fiskal", yaitu membebaskan .
stripping ratio, mendekati rasio ekonomi, peraturan perlindungan lingkungan, dan infrastruktur lahan yang buruk untuk penambangan batubara (Lin, 2014). Hal ini yang menjadi sebab banyak perusahaan tambang terbuka berhenti beroperasi sehingga batubara yang berada pada final highwall dianggap sebagai batubara sisa (marginal
tambang agar kegiatan penambangan dapat dilakukan seefektif atau sefungsional mungkin. 6. Perencanaan sepanjang umur tambang adalah rancangan tambang yang meliputi desain, target produksi, penjadwalan, sekuen kemajuan tambang, pemilihan alat, dan rencana produksi (tonase/volume, kualitas/kadar, cut off grade, stripping ratio, dan